Begitu mungkin enaknya, di sebut sang provokator. Karena Provokator inilah yang akan membuat panasnya suasana dari adem, dan bangkitnya pergerakan dari diamnya. Kawan, Entahlah di mana sekarang posisi kita berada, tetapi kita hari ini butuh bergerak. Kita butuh perjuangan. Lihatlah, Agenda Reformasi saat ini belum sepenuhnya tuntas, Mari kita tuntaskan kawan. Sampai kapan kita akan terus berada di ekor anjing, kita harus naik menjadi kepalanya di mana segala aktivitas bermula dari kepala.
Adakah organisasi mahasiswa mampu melakukan daya gerak dan perubahan? Jangan harap kawan, karena kini organisasi mahasiswa hanya menjadi alat kekuasaan yang belum tuntas ini. Lihatlah, di penjuru negeri ini, Organisasi Mahasiswa adalah perpanjangan partai politik praktis sekali Partai Politik Praktis yang itu telah mnjadi budak kekuasaan semu. Penguasa hari ini tahu benar, bagaimana membuat bungkam "pahlawan" Reformasi. Ya, Kawan Mahasiswa tengah dan harus dibuat diam. Lihatlah, tidak ada sumbu yang terbakar, sehingga saat ini tidak ada kebangkitan yang hakiki.
Mahasiswa saat ini, tidak mampu melahirkan gagasan. Mahasiswa tealh di buat menjadi anjing-anjing peliharaan dengan mengisinya dengan berbagai Event Organizer, Entrepeneurship, Lomba Memasak, Kiat jadi Mahasiswa Sukses dan segala sesuatu yang hampir tidak ada hubungannya dengan Reformasi. barulah, ketika saat ada agenda kampanye baik itu daerah atau nasional, mulailah dengan gagasan politik tapi sekali lagi, karena saat ini Organisasi Mahasiswa merupakan alat kekuasaan belaka.
Lihat saja, Saya yakin benar dan sekali lagi ingin memprovokasi anda bahwa sudah saatnya Kita BANGUN DARI TIDUR kita yang panjang kawan. Agenda Reformasi ini belum di tuntaskan. Karena, kebanyakan dari para penghulu reformasi saat ini, yang dulu sering turun ke jalan sudah tidak memberikan kepuasan lagi pada kita karena mereka sudah asyik dan duduk dengan kekuasaan, jabatan, dan segala sesuatu kenikmatan yang sebenarnya mereka inginkan.
Totalitas Perjuangan
Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
Saya tertawa mendengar lagu ini kawan. Karena ini adalah lagu yang belum selesai. Kita cuma rindu, tapi faktanya hari ini hanya sekedar rindu. Rakyat sudah menajdi binggung dengan sekedar kerinduan saja. Kita ini adalah pelaku perubahan, dan kita ada karena kita menginginkan perubahan. Lihatlah kawan, 2011 agenda yang harus kita pelototi sungguh banyak. Dari adanya pembatasan premium, yang padaakhirnya akan menyeret harga sembako dan transportasi. Bukan itu saja kawan, SEMBAKO sekarang di mana-mana naik. Beli Cabe rawit aja sampai mahalnya satu butir berharga Rp 100,00 Wow...
Kawan, Ideologi anda harus segera dipalingkan. Karena sesungguhnya Ideologi yang saat ini kalian banggakan adalah Racun dari nikmatnya surga DEMOKRASI. Padahal Demokrasi hanyalah Program penguasa, untuk membungkam kebangkitan.
Saya menyeru kepada kalian untuk segera GANTI IDEOLOGI, dengan ISLAM. Saya pun menyeru kepada kalian untuk berlepas diri dari tangan-tangan kotor penguasa dan alat-alatnya. Lihatlah, MPR dan DPR hanya sekedar bangunan tak berdaya. Para wakilnya pun rata-rata adalah Pembual Rakyat. Bukan rakyat yang disejahterakan tetapi mereka yang justru sejahtera. Bukan rakyat yang dilayani tetapi malah kita yang harus melayani mereka. Naas.
Cobalah perhatikan ucapan Umar bin Abdul Aziz rahimullah kepada istrinya,
"Wahai Fathimah, sesungguhnya saya memikul beban ummat Muhammad dari yang hitam hingga yang merah. Dan Saya memikirkan persoalan orang-orang yang fakir dan kelaparan, orang yang sakit dan yang terlantar, orang yang tidak punya pakaian dan orang yang tersisihkan, yang teraniaya dan terintimidasi, yang terasing dan yang ditawan, yang tua dan yang jompo, yang memiliki hanyak kerabat, namun hartanya sedikit dan orang-orang yang serupadengan itu di seluruh pelosok negeri. Saya sadar dan tahu bahwa Tuhanku akan menanyakan kelak di hari kiamat. Saya khawatir saat itu saya tidak memiliki alasan buat Tuhanku. Maka menangislah saya."
Kawan, sekali lagi saya menyeru kepada Anda, berpijaklah kepada organisasi yang berjuang kepada yang haq. Yang senantiasa tidak berpijak kepada Demokrasi, dan menjual agamanya demi kepentingan-kepentingan semu. Sadarlah, kita sebagai seorang muslim, dan KEWAJIBAN bagi kita untuk menegakkannya. JANGAN MENUNGGU 2014 karena periode itu akan sama dengan periode-periode lainnya. Karena PEMILU di DEMOKRASI adalah alat melanggengkan kekuasaan. Maka, satukan langkah kita, Syariah adalah pedang kita dan KHILAFAH adalah pelindung kita. Maka sebaik-baiknya pejuang adalah mereka yang membela islam dan memperjuangkannya.
Yaa Allah, 27 Desember 2010
saya menyampaikan dengan tulisan untuk menebarkan Provokasi Perubahan
ZAIN RAHMAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar