Page

Senin, 25 Juli 2011

BELAJAR DARI CERITA PEWAYANGAN, MARI KITA SONGSONG MASA DEPAN DENGAN ISLAM


Penulis baru ingat, sekitar 9 bulan yang lalu, penulis melihat pertunjukkan wayang kulit di kampung penulis, saat itu memang penulis menemani kawan lama penulis yang mengajak istrinya yang berasal dari Jepang ( keren yah ), maksudnya untuk menjelaskan tentang kebudayaan pewayangan Indonesia kepada istri teman penulis yang dari Jepang. Awalnya sih nolak, alasan awalnya masalah bahasa, tapi kan ada suaminya, kemudian penulis beralasan males bergadang, namun setelah kawan penulis menjelaskan bahwa pertunjukkannya siang hari, akhirnya penulis gak punya alasan untuk menolak.

SEDIKIT CUPLIKAN TENTANG CERITA WAYANG



Cerita yang diangkat oleh Ki Dalang, berkisar masalah kepemimpinan, yaitu cerita akhir perang Baratha Yudha, dimana pihak kebenaran yaitu Kabilah Pandawa akhirnya menang dan Kabilah Kurawa musnah, serta Yudhistira ( Puntadewa ) akhirnya menjadi Raja di Hastina Pura dan memerintah seluruh daratan India, membawahi kerajaan-kerajaan kecil di sana.

Dalam cerita pewayangan memang banyak filosofi positif yang bisa kita ambil, yaitu dimana kebenaran pasti pada akhirnya menang. Dari cerita wayang yang penulis tonton, dapat ditarik beberapa hal yaitu :

Kamis, 14 Juli 2011

Bergerak Berkali-kali, Karena Hidup Hanya Sekali !!!


Sahabat…
Inilah kumpulan dentuman hatiku…narasi dari patahan puisi-puisi jiwa yang berdarah, yang membalut tatap-tatap mata yang penuh luka dan gelisah, inilah kita dalam setiap cerita perlawanan,tentang cinta & hidup yang terampas, tentang kepercayaan yang terkhianati, tentang kebohongan yang coba kita patahkan, hingga tentang kesyukuran yang mendalam..untuk mereka yang selalu percaya.
Nafas adalah kesempatan, jiwamu adalah peluru, dan hatimu adalah perisainya...
[thufail al-ghifari]

BISMILLAH...ku mulai menorehkan sebuah catatan kecil sebagai bentuk perenungan bersama dan semoga bisa menjadi pemantik untuk pejuang-pejuang mabda yang haus akan sebuah perubahan dan rindu akan kebahagiaan dalam naungan Khilafah Rasyidah yang telah dijanjikan Allah Swt kepada kita. 

Senin, 04 Juli 2011

FAJAR KEBANGKITAN ISLAM DI BUMI KHATULISTIWA, KITA HARAPAN UMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA



Sejak tanggal 2 Juni 2011 di Banjarmasin sampai terakhir kemarin tanggal 29 Juni 2011 di Jakarta, rangkaian kegiatan yaitu konferensi Rajab di 28 kota di seluruh Indonesia yang dihadiri ribuan hingga puluhan ribu kaum muslimin dari setiap kota telah usai.

Konferensi Rajab adalah suatu even untuk menyatukan kaum muslimin dari berbagai ormas dan golongan untuk menyatukan visi dan misi yaitu menegakkan kembali Daulah Khilafah Islamiyah.

PERTUMBUHAN PENDUDUK MUSLIM MENGKHAWATIRKAN BARAT


Bacalah !, Sebelum Baca Notes Kena Fatwa Haram Kayak BBM :D





“Ini terkait dengan hak. BBM bersubsidi adalah haknya orang yang tidak mampu. Jadi, jika ada orang yang mampu atau kaya, tapi tetap membeli BBM bersubsidi, maka hukumnya dosa, karena dia mengambil hak orang yang tidak mampu,”

Habis napas. Saya nggak tahu lagi harus berbicara apa ketika membaca alasan Ketua MUI Pusat K.H. Makruf Amien tentang alasan mendasar dikeluarkannya Fatwa MUI yang mengharamkan orang mampu untuk membeli BBM bersubsidi. Dalam hati saya bertanya-tanya, benarkah K.H. Makruf Amien dan ulama-ulama MUI sudah tidak bisa lagi membedakan hak dan kedzaliman?!


Wallahua’lam, ketika saya mengetikkan komentar ini, sudah terbayang orang-orang yang akan mengatakan:
“emang lo siapa, merasa lebih hebat dari MUI? Kenapa lo nggak masuk MUI aja lix!?”
“alaaah, baru masuk Islam aja belagu lo!”
“mas, mas, kalo MUI nggak dipercaya mau siapa lagi, emang mas kira mereka semua nggak paham Islam, mereka sering tahajjud, punya amalan, karomah loooo?!”
“awas lo kuwalat”

Sunatullah lah.. :D