Audzubillahiminassyaitonirrojim, bismillahhirrohmanirrohim
Aq menulis pesan ini kepadamu sebagai seorang saudara dalam aqidah yang sama, karena kadang manusia lupa dan alfa dari kesalahan teramasuk saya sebagai seorang makhluk Allah yang serba terbatas. Saya katakan padamu sungguh Allah memilih siapa2 saja yang diberi hidayah olehNya tentunya orang pilihan tersebut sangatlah istimewa karena kelak diakhirat orang2 tersebut akan berjalan lebih cepat menuju surga dari pada para syuhada yang sahid dalam pertempuran demi tegaknya agama Allah ketika Rasulullah masih hidup. Para sahabat bertanya pada Rasulullah siapakah mereka: rasulullah menjawab mereka adalah umatq yang meluruskan dien ini yang tetap teguh memegang alquran dan Assunah walaupun mereka tidak pernah bertemu dan bertatap muka denganku. Sebelum kau melanjutkan langkahmu dan sebelum kau teruskan mendekap hidayah Allah itu semakin kuat maka aku peringatkan kepadamu bahwa sesungguhnya kau akan memilih jalan kesulitan dalam duniamu karena kau akan melwan arus kebusukkan yang sekarang sedang mengalir kau akan berjalan melawan arah karena sungguh sobat kebenaran itu tak kan pernah searah dengan kebathilan. Dan sungguh saudaraq ketika engkau benar2 memutuskan untuk tetap berjlan dalam jalan dakwah ini kau telah berjual beli dengan Allah dengan jual beli yang takkan merugikan. Tapi ingat tiap pilihan yang kua pilih pastinya akan mengandung konsekuaensi, konsekuaensi bagi seorang pengemban dakwah adalah hidupmu akan lebih sibuk dari pada seorang pekerja yang bekerja dengan tujuan materi, karena seorang pengemban dakwah tidak memiliki waktu istirahat ataupun diam sejenak ataupun jam kerja karena bagi pengemban dakwah jam kerjanya adalah selama nyawa dan jasad masih menjadi satu, kau harus terus belajar dan terus bergerak karena jika tidak maka sama saja kau telah bunuh diri. Saudaraq senjata kami bukanlah bom ataupun revolver dan senjata laras panjang lainnya senjata kita adalah pemikiran. Dan jika satu detik saja kau hentikan pemikiranmu untuk memikirkan islam maka sungguh itu berarti kau sama saja mengundurkan diri dari perniagaan yang kau usahakan kepda Allah SWT. Dan tentu beda ketika kau berdakwah di FB dan terjun langsung ditengah masyarakat, maka ketika kau berniat menobatkan diri sebagai tentara Allah maka pemikiran dan perasaanmu harus nyambung dan harus dipersepsikan sama, dan ketika kau bertatap muka langsung dengan umat atau interkasi dengan masyarakat riil maka itu akan menjadi sangat sulit bagimu jika saqofah Islammu masih saja kau cukupkan hanya dengan FB belaka. Dakwah bukanlah aktivitas mencari materi atau teoritis saja dakwah adalah langkah praktis untuk memperjuangkan Agama Allah lalu apa jadinya seorang pejuang dakwah yang taqorub ilallahnya sangat minim padahal tantangan dakwah sungguh lebih besar dari pada Tsunami yang pernah menggulung bumi Aceh. Tanyakan padadirimu kini untuk siapa kau berjuang? Semata karena Allah? Atau hanya untuk mendapat sesuatu yang lain selain dari NYa? Luruskan kembali niatmu sobat, wasalmualaikm wr wb