Page

Minggu, 11 April 2010

Akhwat Berbaju Karung


Eitss… Tunggu dulu. Jangan salah sangka, apalagi salah asuhan. Apa benar ada akhwat yang make karung? Ato ada akhwat yang di karungin? Ato ada akhwat dalam karung? Tenang-tenang, begini ceritanya…

Suatu hari saya lagi berjalan dari rumah ke warnet.

“Cluk kucluk kucluk…”

Tiba-tiba, ada seorang bapak yang berjalan di depan saya menyatakan pendapat (lebih tepatnya berteriak) kepada temennya. Beliau berkata, “Kalo orang cakep pake karung tetep cakep yah?”

Si temen nya nge bales, “Hah, emang siape?”

Si bapak langsung nunjuk, “Itu noh, cewek yang pake baju kaya karung. Dimana-mana kalo cewek cakep pake karung tetep cakep juga yaa”

Jreng jreng jreng jreng… Si bapak ternyata nunjuk salah seorang akhwat yang lagi jalan di depan saya. Untung saja sang bapak nggak ngeliat saya yang pake baju kaya karung juga (menurut versinya dia). Padahal saya lagi jalan tepat di belakangnya.

Abis ngedenger itu, saya langung batuk? “What? Kirain siape? Ternyata yang di bilang pake karung itu akhwat tho…”

Asal tau aja sodara-sodara, akhwat itu ga pake karung beneran. Tapi pake baju yang sesuai syari’at, yaitu menutup aurat, tidak ketat dan tidak aneh atau tabrak warna juga. Cuma, mungkin dia berbeda dari gadis kebanyakan. Disaat gadis berbondong-bondong pake pakaian terbuka, si akhwat malah menutup seluruh tubuhnya sampe-sampe dikira karung (padahal ga juga).

Sebenernya akhwat berkarung ga sekali ini juga saya denger. Suatu hari seorang akhwat naik bis. Saat mau turun, si kondektur bus berkata, “Minggir minggir. Ada karung yang mau lewat…”

Astagfirullah… Saya ga tau ya gimana perasaan si Akhwat, tapi tetep aja bakal menyedihkan karena saudara seiman sendiri malah menyindir hijab yang di pakai.

Di angkot lain, saya juga mendapatkan sebuah cerita.

Suatu hari, ada seorang cewek yang naik angkot. Cewek itu terbilang cukup cantik dengan pakaian yang serba ketat dan bisa di bilang ‘mengundang’. Tiba-tida salah seorang cowok di angkot itu berkata dengan bahasa Minang, “Ondeh, cewek ko mambataan puaso den se mah” (Artinya: Waduh, cewek ini bikin batal puasa aku deh). Si temannya melanjutkan, “Ha ha ha… Agiah taruih, Gan!” (Artinya: Ha ha ha… Lanjut terus, Gan!). Cerita selanjutnya mudah di tebak. Sang cewek dan cowok lirik-lirikan, senyum-senyuman dan mulai berkenalan. Tapi disamping itu, si cowok 1 dan cowok 2 tetap saja membicarakan sang cewek sambil ketawa-tawa pake bahasa minang (Ga tau aja mereka kalo saya juga bisa sedikit-sedikit bahasa minang, he he).

Mungkin di sana sudah terlihat perbedaannya. Ada dua orang cewek. Yang satu di ketawain, yang lain juga. Tapi bagi si akhwat, pahala orang yang mentertawakannya mengalir ke dia. Sedangkan bagi si cewek kedua, mungkin dialah yang menjadi penyebab dosa bagi si cowok. Terserah. Mau pilih yang mana?

Rabu, 07 April 2010

Interview : Pegawai yang sok Jual mahal......!


Mungkin kalimat itu yang muncul dari tempurung seorang bapak (belum tua tua amad sih) pas interview seorang wanita yang "keras kepala" ini. PEGAWAI YANG SOK JUAL MAHAL....
hahahaha...............! Upz....!

Jam 11 tenk..........!
Kaki rada pegel emangna, nungguin bigbos pemilik sebuah Minimarket.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam" pake wajah meringis nih ane jawabnya. abisnye nih bigbos ngaret abis.
"Ma'af sudah lama nunggu yah" huduh.......pake basa basi. ya iyalah ane ampe jamuran
"Iya pak!" wakakakak, jawaban ane itu ternyata membuat muka si bos melongo.
"Oh...gitu, ma'af yah dijalan tadi macet" asikkk doi minta maap
"Gpp pak!" jawaban ane rada nyantai.


siap di Review
"Bawa Curiculum Vitae?"
"Ngga!"
wekekekek mungkin si bigbos kebingunan
"Yayaya...nama?"
"........................"
"Title terkahir?"
"..................."
"Bisa apa ajah?"
"Napas,,,,,makan ,,,,tidur,,,,,bab....." <--------- :d="" ane="" br="" dalam="" hati="" hehehehe="" ini="" jawaban="">"...................."
"Oh...gitu yah!"
tiba-tiba sibig bos melongo liat pin yang nyantel dikerudung ane. "ANTI DEMOKRASI"
wow.........mukanya jadi aneh bin ajaib
wekekekek.
"Kegiatanya apa!?"
"Main Internet" <---- amat="" ane="" br="" jawaban="" polos="" wakakakakak="">"Selain itu?"
"Nganggur!"
"Aktivitasnya?"
Yeeeeeeeeee nieh big bos ruwet banget sih.....!
"ngasih lesan anak2 SD"

"Bisa kerja Full time 9 jam?"
wow.....................
"OK! Gaji berapa ?"
"Maksdunya pak?"
"Mau gaji berapa?"
"ga jauh dari UMR pak, kalo lebih juga alhamdulillah!" hahahaha ane baru sadar nih jawaban ane OON banget
"Oh....!"
"OK, libur sebulan dua kali yah!"
MAMPUS ane !
"Wah,,,,pak ga bisa. hari ahad saya selalu kajian rutin. kalo hari ahad saya ga mau diganggu gugat!"
"Oh gitu........!" dengan gaya melongo bigbos itu kebingungan ngeliat reaksi ane. hahahaha
"Iya pak" jawab ane sambil pasang muka kaga enak....huehuehue
kalo dipikir-pikir,,,,, ane kek mo kerja ma nenek moyang ajah banyak mintanya.

"JANGAN PERNAH MERASA MERENDAH KETIKA KITA MELAMAR KERJA"

itu kata2 guru akuntan ane yang selalu ane inget
thank's a lot bu Gima....!
wekekek....dan ane terapin!

Bakar Semangatmu Kawan !!!!!


Yang di benaknya masih tersimpan kesadaran
Yang Qalbunya tidak terpasung,
Yang mampu menggerakan jari-jemarinya
Hidup ini sementara sahabat
Benar-benar sementara
Pintu gerbang kematian itu akan mendatangi kita
Maka...

Perdengarkanlah hati kalian
Ini negeri sudah Dzhalim wahai para pemuda
Tidakkah engkau takut dengan hari perhitungan nanti
Ini sudah saatnya kita membakar panas dalam dunia yang dzhalim ini
Mengembalikan islam agar tegak perkasa di Bumi penuh kenikmatan ini
Sahabat, Jangan berharap kita menuju kematian
Karena kematian yang menjemput kita
Maka, bangkitlah
Bersatulah dalam barisan dakwah,
Menggugat hukum kufur yang tidak beradab
Menegakkan keadilan dengan kemuliaan islam
Sungguh...

Terbakarnya engkau di terik matahari
Teriakkanmu yang sekuat auman singa
adalah tiket surga yang sangat dahsyat
yang mempertemukan kita kepada Rasul
Dan memberikan senyum indah padanya.
Wahai...

Para pengekor dan pembebek
Sudah saatnya kita lepas belenggu
Bakar amarah kita dengan takbir
Basmi semua ketidak adilan dengan islam
agar engkau jadi kepala dan bukan pembebek lagi.
Teriakkan kalimat perjuangan kalian
Dengan nada mengharap keridloan-Nya
Niscaya Allah mempertemukan kita
dalam nikmat yang tiada terputus.


Teriakkkan Islam untuk kemuliaan
Jangan engkau lantangkan Demokrasi yang kufur
Jangan engkau banggakan Liberalisme yang nista
Jangan Engkau berikan senyum untuk Sosialisme
Tapi berikan semua pengorbananmu
Untuk kemuliaan tiada tara ini.

Selasa, 06 April 2010

SEJARAH APRIL MOP ( TRAGEDI PEMBANTAIAN UMMAT ISLAM SPANYOL )


perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah Pembantaian Tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)


SEJARAH APRIL MOP

Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari satu episode Sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada Suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.

Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).
Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.(rizki)

Wallaahu a’lam bishshawab ….



wassalam ....

semoga bermanfaat bagi muslim yang mau berfikir sehat ...

Minggu, 04 April 2010

Dakwah kami....Kehidupan kami.....Perjuangan kami....


Dakwah kami.............
Kehidupan kami.........
Perjuangan kami........
Dalam setiap derap langkah ini
merupakan cita-cita nan panjang.......
penuh pengorbanan.........
Dakwah kepada Allah, adalah dakwah yang membimbing manusia untuk
keluar dari kegelapan yang kelam, menuju benderangnya fajar cahaya
Islam.... :)
Allah SWT menyebutkan, Nabi Muhammad Rasulullah SAW, adalah
tauladan kami
AlQuranulkarim adalah tuntunan kami, serta jihad fi sabililah adalah
jalan hidup kami.
Dan dalam perjalanan langkah dakwah ini, ............
akan selalu ada tangis haru,
akan ada tangis bahagia,
akan ada peluk dan salam hangat dari saudara tercinta ,
yang selalu ada di sisi, mengiringi setiap tetes peluh dan wangi
keringat perjuangan
yang memberi arti akan kehangatan sebuah keluarga.
Dlm setiap episode petualangan dakwah…
ada saat-saat gagah
ada pula saat-saat galau dan getirnya jiwa..
Namun,…
ada pula luapan dan sorak kemenangan
yang memberi warna bagi lukisan kehidupan dalam dada
sebagai sumber kekuatan dan ketabahan.
Kami sungguh sadari, kemenangan yang mulia itu takkan datang sendiri.
Sebab ia haruslah dikejar dan diraih untuk menjawab setiap tantangan
kehidupan
dengan segenap perjuangan dan daya upaya untuk meraih kemenangan dari
waktu ke waktu.
Jalan ini memang sulit, sangat sulit…
Agar ketika segenap kesempitan itu datang dan kita mulai merasa cemas…
Bersabarlah…
Karena cahaya pertolongan Allah adalah sesuatu yang nyata
Sehingga suatu hari nanti, suatu saat di kemudian hari, umat manusia
dapat berjalan dengan rasa aman…
Rindu ini menjelma menjadi taman kehidupan
Semerbak harum wangi bunga kebajikan yang tumbuh subur diatas jasa
para pahlawan Islam.
Diiringi kesejukan lalu kedamaian, serta dinaungi oleh awan
kehidupan, yang diridhoi Allah SWT.

Kepada Allah kami berserah diri dan kepadaNyalah kelak kita semua
akan kembali.

Sabtu, 03 April 2010

Mata Hati


Suatu hari Baginda Rasulullah SAW melewati seorang sahabat yang sedang membaca Alquran. Sampailah ia pada ayat yang artinya: Jika langit terbelah dan memerah seperti kulit merah (TQS ar-Rahman [55]: 37). Seketika tubuhnya gemetar dan ia menangis seraya bergumam, “Duh, apa yang bakal terjadi dengan diriku sekiranya langit terbelah (terjadi kiamat)? Sungguh malang nasibku!” Mendengar itu, Nabi SAW bersabda, “Tangisanmu menyebabkan para malaikat pun turut menangis.”

Dikisahkan pula, Abdullah bin Rawahah ra suatu ketika tampak sedang menangis dengan sedihnya. Melihat itu, istrinya pun turut menangis hingga Abdullah bertanya, “Mengapa engkau menangis?” Istrinya menjawab, “Melihatmu menangis, itulah yang menyebabkan aku menangis.” Abdullah bin Rawahah ra lalu bertutur, “Saat aku membayangkan bahwa aku bakal menyeberangi shirâth, aku tidak tahu apakah aku akan selamat atau tidak. Itulah yang membuatku menangis.” (al-Kandahlawi, Fadhâ'il A'mâl, hlm. 565.)

Kisah-kisah semacam ini yang menggambarkan rasa takut para sahabat, juga generasi salafush-shalih, terhadap azab Allah SWT sangatlah banyak. Wajarlah jika mereka adalah orang-orang yang selalu bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan dalam menjauhi kemaksiatan kepada-Nya karena begitu dahsyatnya rasa takut mereka kepada-Nya. Benarlah Fudhail bin Iyadh saat berkata, “Rasa takut kepada Allah SWT selamanya akan membawa kebaikan.”

Bagaimana dengan generasi Muslim saat ini? Sayang, rasa takut kepada Allah SWT sepertinya begitu sulit tumbuh pada kebanyakan kita. Yang terjadi sering sebaliknya. Kita seolah-olah menjadi orang yang paling berani menghadapi azab Allah SWT kelak pada Hari Kiamat. Bagaimana tidak? Perilaku kebanyakan kita menunjukkan demikian. Menerapkan hukum-hukum kufur, mencampakkan hukum-hukum Allah, menerapkan hukum secara tidak adil dan berlaku lalim terhadap rakyat tak lagi dipandang sebagai maksiat. Korupsi, kolusi dan suap-menyuap tak lagi dipandang sebagai dosa. Riba, judi, dan berlaku curang dalam bisnis tak lagi dianggap tindakan salah. Mengobral aurat, bergaul bebas, selingkuh dan zina tak lagi dipandang sebagai perbuatan laknat. Demikian seterusnya. Perilaku demikian nyata sekali menunjukkan bahwa kebanyakan generasi Muslim saat ini adalah orang-orang yang berani menantang azab Allah SWT yang sesungguhnya mahadahsyat! Padahal jika ada setitik saja pada diri kita rasa takut kepada Allah SWT, kita tentu akan selalu berusaha meninggalkan semua perbuatan terkutuk tersebut.

Sepantasnyalah kita malu dengan generasi shalafush-shalih sebagaimana direpresantasikan oleh secuil kisah sahabat di atas. Bagaimana tidak. Sebagian mereka sudah mendapatkan jaminan Allah SWT untuk masuk surga. Namun, toh rasa khawatir dan takut kepada Allah SWT yang luar biasa sering menyelimuti sebagian besar kalbu mereka. Simaklah kembali kekhawatiran dan rasa takut Umar ibn al-Khaththab ra., salah seorang sahabat besar Rasulullah SAW yang telah dijamin masuk surga, saat beliau bertutur, “Pada Hari Kiamat nanti, apabila diumumkan bahwa semua manusia akan masuk surga, kecuali seorang saja yang masuk neraka, maka aku sangat khawatir bahwa yang seorang itu adalah aku karena begitu banyaknya dosa-dosaku.”

Bagaimana dengan kita? Meski jelas kita sangat jauh lebih banyak dosanya daripada Umar bin al-Khaththab ra dan belum pasti mendapatkan 'tiket' masuk surga, rasa khawatir dan takut kepada azab Allah SWT sepertinya sulit tumbuh dalam diri kita. Kebanyakan kita santai-santai saja, bahkan sepertinya sudah kebal dengan rasa takut kepada Allah SWT, dan tidak khawatir dengan azab-Nya yang pasti siapapun mustahil sanggup menanggungnya.

Jika sudah demikian, sepertinya kita perlu kembali merenungkan firman Allah SWT dalam sebuah hadis qudsi, “Aku tidak akan mengumpulkan dua ketakutan pada seorang hamba. Jika ia tidak takut kepada-Ku di dunia maka Aku akan memberinya rasa takut di akhirat. Jika ia takut kepada-ku di dunia maka Aku akan menghilangkan rasa takut pada dirinya di akhirat.”

Karena itu, benarlah Abu Sulaiman Darani saat berkata, “Kecelakaanlah bagi jiwa yang kosong dari rasa takut kepada Allah SWT!”

Lantas mengapa kebanyakan generasi Muslim saat ini begitu hampa dari rasa takut kepada Allah SWT? Tidak lain, sebagaimana dinyatakan Allah SWT sendiri, “Sesungguhnya bukanlah mata-mata lahiriah mereka yang buta, tetapi yang buta ialah mata-mata hati mereka yang ada di dalam dada.” (TQS al-Hajj [22]: 46).

Ya, kebanyakan mata hati kita memang sudah dibutakan oleh gemerlap dunia yang sesungguhnya bersifat sementara dan cenderung menipu. Akibatnya, kita tak sanggup lagi melihat pahala dan dosa, serta tak berdaya lagi menatap nikmat surga dan azab neraka yang sesungguhnya kekal dan abadi serta benar-benar 'nyata'.

Alhasil, marilah kita kembali menajamkan mata hati! (Oleh arief b. Iskandar)

sumber: dakwahkampus.com

Nasib Hidup Di Negeri Teroris


Nasib hidup di negara teroris, yang menteror masyarakatnya dengan berjuta-juta peluru tajam dan “halus”, tapi yang yang lebih menyakitkan adalah peluru-peluru “halus” karena membuat para korbannya mati-pelan-pelan tidak merasakan bahwa dia adalah sasaran pembunuhan, maka kita harus mengenali peluru seperti apa yang begitu berbahaya, menembus ulu hati tanpa di sadari oleh kita.

Peluru pertama adalah pajak-pajak yang mencekik rakyat dengan berbagai nama dan sebutan, yang intinya adalah semua fasilitas mewah, rapat-rapat dengan biaya milyaran dan korupsi yang dilakukan aparatur pemerintah adalah duit-duit rakyat yang tercekik hidupnya dengan beban pajak yang setumpuk.

Peluru kedua adalah budaya sampah yang di impor dari Negara-negara kafir tanpa ada penolakan dan pertanyaan, pesta-pesta pejabat dan artis yang diekspose sedemikian rupa ditengah kemelaratan rakyatnya, film-film cabul dan hingar bingar musik-musik di diskotik sengaja di pelihara untuk menina-bobokan rakyat dan menutup mata mereka dari kebejatan yang dilakukan para pelaksana negara.

Peluru ketiga adalah dibiarkannya aliran sesat menjamur dimasyarakat, agar mereka sibuk dan ragu dengan ajaran mereka sendiri , hingga mereka lelah dengan tidak mampu mencari kebenaran yang bila mereka mengetahuinya akan mengoyang kekuasaan penguasa yang bobrok secara aqidah dan moral.

Peluru keempat adalah membungkam orang-orang yang masih punya hati nurani dengan kekuasaan, harta yang melimpah, dan wanita-wanita yang cantik agar mereka diam dari membuka aib penguasa yang telah terjun bebas di lembah kenistaan, tapi bila mereka masih membangkang penguasa akan mengunakan cara-cara yang kotor dengan pembunuhan karakter, fitnah, dan konspirasi agar jatuh nama orang-orang yang memperjuangkan kebenaran itu dimata masyarakat.

Peluru kelima adalah membungkam media yang menyuarakan kebenaran dengan UU dan pasal-pasal karet agar mereka berhenti dan tunduk dengan keinginan penguasa, bila masih kukuh dengan sikapnya maka tuduhan subversive dan menganggu stabilitas negara akan mampir disetiap media yang melawan penguasa.

Masih banyak amunisi penguasa dalam membungkam setiap orang yang mencoba membongkar kebobrokan penguasa, dari mahalnya pendidikan dan fasilitasnya, adalah salah satu cara agar rakyat tetap bodoh dan mudah ditipu, belum lagi terror secara psikologis terhadap orang orang yang tidak bersalah dengan tuduhan teroris, membunuh dan menembak tanpa ada pembuktian bahwa yang mereka tuduh teroris adalah benar-benar teroris, secara tidak langsung mencekoki masyarakat awam bahwa mereka yang tertuduh adalah benar-benar teroris yang layak mati.

Sampai kapan negara berhenti membuat tidak nyaman warga masyarakat dengan berbagai masalah yang sebenarnya penguasa sendiri yang menciptakannya, apakah hanya demi kekuasaan yang secuil penguasa dengan begitu mudah menghilangkan nyawa manusia?

Lalu setelah semua ini terjadi didepan mata, harusnya kita bertanya kepada hati nurani kita, siapakah teroris sebenarnya, apakah yang suka berdakwah membenahi tauhid masyarakat yang salah, apakah yang menjaga kehormatannya dengan memakai hijab, apakah yang suka membawa Al-Qur’an kemana-mana, apakah penguasa yang sampai hari ini semakin membuat rakyat sengsara, bila kita belum mampu menjawabnya sekarang, maka biar waktu yang membuktikan kebenaran itu sendiri.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.(9:32)

Maka silahkan semua manusia berkumpul dan bersatu-padu untuk menghancurkan kebenaran yang terangnya melebihi matahari di siang bolong, perbuatan mereka akan sia-sia dan menemui kegagalan. Karena Allah telah berjanji :

"(Dan) Allah sekali-kali tidak akan menjadikan (memberikan) jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin." (QS. An Nisa : 141)

Akhir kata Wamakaruu wamakarallah, wallahu khoirul maakiriin.

Wallahu a'lam bish-shawabi

sumber : muslimdaily.net

lagi.......lagi si Virus Merah Jambu


Bismillahirahmanirahim . . .

entah udah keberapa kalinya aku mendengar kabar yang kurang enak untuk didengar. geraaahhh rasanya.... >_<
apalagi klo bukan tentang VMJ. si Virus Merah Jambu

aduuuhhh... itu virus koq demen banget mondar-mandir menghampiri orang-orang yang kukenal...

hanya bisa berucap "Astagfirullah" dan berusaha untuk tabayyun,, menanyakan kebenarannya..

coba ya kalo ada imunisasi anti VMJ,, hahaha... *ngaco dehhh* :D

Jadi teringat perkataan dari my kakak :D
beliau pernah bilang...

sayang,, cinta,, itu kata-kata yang tak pernah lepas dari seorang manusia yang sedang mengalami kekaguman luar biasa oleh lawan jenis. tidak salah.. itu adalah fitrah manusia,, tapi yang perlu dikhawatirkan adalah bagaimana cara kita menyikapinya. Bersikaplah sewajarnya,,jangan berlebihan. klo yang aku tau,, ALLAH paling tidak suka dengan hamba-NYa yang berlebihan. Maka,, biarlah perasaan itu datang dan pergi dengan wajar. Coba deh,, dipikir-pikir lagi.. apakah orang yang dikagumi itu menjanjikan sesuatu dengan perasaan kita?... adakah perjanjian hitam di atas putih yang membuat hati tenang untuk mencintai dia karna dia juga akan mencintai kita?... benarkah dihatinya hanya terselip nama kita?.. jika pertanyaan tadi sudah bisa dijawab,, maka.. bersegeralah mengajaknya menikah. Tapi,, klo tidak pasti... kasian khan hati kita hanya diisi oleh ruang-ruang tak jelas keberadaannya.

Semoga ALLAH slalu melindungi aku,, kamu,, dan kita semua dari hal-hal yang bisa mengotori hati... ;)

Wallahu’alam bishshowwab . .