Page

Selasa, 12 Oktober 2010

Puisi ku untuk mu

pinter nya para pemimpin kita

mengacu hukum ke negri belanda

pinternya para pemimpin kapitalis

menimba ilmu hukum ke negri inggris

gak ada yang lebih logis?

semua hanya utopis...

jauh-jauh mencari KUTIL

sudah mahal tak ada hasil

berharap adil ternyata bathil

para pemimpin bakhil

sukanya jahil

duit rakyat dibuat usil

seberapa pinterkah para pemimpin kita?

tidaklah sepintar yang kita duga

pemimpin atau kah pembebek?

masa kita ga melek?

pemimpin modal ketek

maunya tak sobek-sobek

mengikuti penjajah lebih mudah

hukum Allah dianggap sampah

oh, tidak itu kah yg disebut pemimpin amanah?

menebar janji sampai mulut berbusah

yang ada hanya tipuan sampah

sampai kapan kah negri ini terpuruk?

sampai para cecunguk itu pada busuk..

negri pengekor

para pemimpinnya tukang molor

tidak lebih mulya dari penjual kolor

maunya sih sohor

yang ada malah tekor

wah dasar pengekor..

gak sadarkah kita telah tertipu

inilah kerjaan pemimpin dungu

banyak bergaya banyak belagu

saatnya kita hijrah

dari negri sampah ke negri gemah ripah

hanya lewat syariah kita bisa berubah

ya.. hanya dengan al quran dan assunah

kita bisa berubah dan terarah

terapkan syariah

tinggalkan hukum-hukum jahiliah

tegakkan kembali khilafah alaminhajjin nubuah

sesuai al quran dan assunah

insya Allah berkah

dunia akhirat pasti bungah ...

http://mpudz.blogspot.com/

http://ciomasonline.com/

1 komentar:

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus